Beranda | Artikel
Sederhana, Luar Biasa
Kamis, 20 Agustus 2020

Sederhana, Luar Biasa

Bisyr bin Al-Mufadhdhol bercerita, 

جَلَسْتُ إِلَى مُحَمَّدِ بْنِ الْمُنْكَدِرِ فَلَمَّا أَرَادَ أَنْ يَقُوْمَ قَالَ أَتَأْذَنُ؟ 

Aku duduk bersama Muhammad bin al-Munkadir, tatkala beliau hendak pergi beliau pamitan dengan mengatakan, ‘Apakah kau izinkan diriku untuk pergi?’ (Hilyah al-Auliya’ 3/153)

Manusia itu mulia di mata manusia dengan adab luhur dan akhlak mulia.

Di antara adab mulia adalah pamitan ketika hendak meninggalkan suatu majelis, forum atau pun sekedar acara duduk-duduk.

Diantara adab yang kurang baik adalah tiba-tiba menghilang meninggalkan kawan-kawan duduk tanpa mereka sadari.

Pergi tanpa pamit adalah adab buruk jika duduk bersama orang yang wajib dihormati semisal guru, orang yang berilmu, orang tua, orang yang lebih tua dll.

Jabat tangan saat berpamitan hukumnya mubah, boleh dilakukan dan bisa dianjurkan jika sikap semisal ini di suatu daerah mengandung nilai lebih menghormati dan menghargai kawan duduk. 

Semoga Allah mudahkan penulis dan semua pembaca tulisan ini untuk berkawan dengan kawan-kawan yang memiliki akhlak mulia dan adab yang luhur. Aamiin. 

Penulis: Ustadz Aris Munandar, S.S., M.P.I.


Artikel asli: https://nasehat.net/sederhana-luar-biasa/